![]() |
orang dewasa Stalking mantan Daungroup media |
Orang Dewasa Sering Stalking Mantan, Psikolog Ungkap Fakta Menarik
Daungroup Media, Jakarta (22 Juni 2025) —
Fenomena "stalking mantan" bukan hanya terjadi di kalangan remaja, tetapi juga menyebar di kelompok orang dewasa. Banyak yang secara diam-diam masih memantau kehidupan mantan kekasihnya melalui media sosial, walaupun hubungan telah lama berakhir.
Sebuah penelitian dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa sekitar 53% pengguna media sosial di Amerika Serikat pernah melakukan hal ini, minimal sekali seumur hidup. Yang mengejutkan, kebiasaan ini dominan terjadi pada pengguna usia 18 hingga 29 tahun.
Media Sosial Buka Pintu Keingintahuan yang Tak Terbendung
Menurut psikolog Gabriela Paoli, yang dikenal dengan keahliannya dalam memahami perilaku digital manusia, fenomena ini sangat berkaitan erat dengan kecanduan informasi dan nostalgia emosional.
“Orang cenderung ingin tahu bagaimana kabar mantan mereka, terutama jika belum sepenuhnya move on. Media sosial menyediakan semua itu dalam satu klik,” jelas Paoli, dikutip dari El Pais dan disarikan kembali oleh tim Daungroup Media.
Rasa ‘Kepo’ Jadi Pemicu Utama
Perilaku ini sering kali bukan karena ingin kembali menjalin hubungan, tetapi sekadar ingin tahu. Mereka melihat update kehidupan mantan: lokasi liburan, pekerjaan baru, bahkan pasangan barunya.
Sayangnya, seperti yang diungkap dalam data Pew Research, aktivitas stalking ini justru sering memunculkan perasaan galau. Banyak dari mereka merasa sedih, kehilangan, atau bahkan insecure setelah melihat kehidupan sang mantan yang tampak lebih baik.
Aktivitas Diam-diam, Dampaknya Nyata
Dalam banyak kasus, stalking media sosial mantan justru memperlambat proses pemulihan emosional. Hal ini bisa menimbulkan:
-
Perbandingan sosial yang tidak sehat
-
Perasaan bersalah atau penyesalan
-
Kecanduan mengakses akun mantan
-
Menurunnya kepercayaan diri
Gabriela Paoli menegaskan bahwa jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini dapat berujung pada depresi ringan atau trauma relasional yang lebih mendalam.
Solusi Psikologis: Detoks Media Sosial
Agar tak terjebak dalam lingkaran "kepo mantan", para ahli menyarankan beberapa langkah:
-
Blokir atau mute akun mantan
-
Hapus foto-foto lama dari galeri pribadi
-
Isi waktu dengan aktivitas baru yang positif
-
Fokus pada peningkatan diri sendiri
-
Konsultasi dengan psikolog jika perlu
“Pemutusan secara digital bisa membantu pemulihan secara emosional,” tambah Paoli.
Baca lebih banyak artikel psikologi & hubungan di Daungroup Media