Daungroup DG MEDIA DG Finance DG Hot DG Sport DG Travel DG Healt
🔴 LIVE 👁️ Dibaca oleh 0 orang

Daungroup Media - Pendaki Brasil Terjatuh di Rinjani, Keluarga Soroti Keterbatasan SAR

 Penulis: Aditya Nugroho – Daungroup Media

Pendaki brazil jatuh di rinjadi daungroup media
Pendaki brazil jatuh di rinjadi daungroup media

Daungroup Media, Lombok Timur – Kasus penurunan pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), yang terjatuh di jalur Cemara Nunggal Gunung Rinjani kini menjadi sorotan publik. Pencarian yang memasuki hari ketiga, Senin (23/6/2025), belum juga menemukan jejak korban. Sang keluarga mengecam keterbatasan fasilitas dan tim SAR yang dinilai belum maksimal.

Kronologi Kejadian & Pencarian

Tindakan darurat dimulai sejak Sabtu (21/6), saat Juliana dilaporkan hilang setelah terjatuh saat mendaki menuju puncak via jalur Cemara Nunggal. Sejumlah tim gabungan—Balai TN Rinjani, SAR Mataram, BPBD Lombok Timur, Polsek Sembalun, dan relawan—langsung turun dan menyisir area setiap hari sejak pagi hingga malam.

Namun, kondisi medan yang curam dan minimnya peralatan gelap seperti drone dan alat evakuasi khusus membuat pencarian hanya berjalan perlahan.

Keluarga: “Layanan SAR Tidak Memadai”

Keluarga Juliana menyampaikan rasa frustasinya melalui pihak perwakilan di Indonesia. Mereka menuntut penambahan sumber daya, mulai dari penggunaan drone dengan kamera thermal, dukungan helikopter, hingga tim terlatih untuk evakuasi dalam medan ekstrem.

“Saat kondisi kritis seperti ini, setiap menit sangat berarti. Kami berharap pemerintah daerah dan pusat bersedia menambah alat dan personel,” ungkap pihak keluarga.

Tantangan Medan Rinjani

Jalur Cemara Nunggal dikenal berbahaya: banyak tebing curam, akses susah, dan cuaca tidak menentu—terutama di pagi dan malam hari. Kabut tebal dan potensi longsor semakin memperumit proses pencarian. Area ini juga minim sinyal, yang menyulitkan koordinasi tim SAR dan relawan.

Poin Evaluasi & Harapan ke Depan

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden pendaki yang menimbulkan sorotan pada sistem keselamatan pendakian di Rinjani. Terdapat beberapa catatan penting:

  1. Perluasan dukungan teknis: penggunaan drone thermal dan kendaraan all-terrain.

  2. Peningkatan sumber daya manusia: tim SAR profesional dan kesehatan mental bagi relawan.

  3. Standarisasi prosedur evakuasi: training rutin untuk semua pihak terkait.

  4. Koordinasi antar lembaga lebih baik: antar TNGR, BPBD, SAR, dan Polri harus seamless.

Kejadian jatuhnya pendaki Brasil ini menjadi alarm penting agar kesiapan SAR dan manajemen bencana di Rinjani ditata ulang. Perbaikan fasilitas dan sumber daya bukan hanya soal evakuasi, tapi juga bentuk penghormatan terhadap setiap insan pencinta alam.

Baca selengkapnya hanya di Daungroup Media.
Klik untuk melihat update terbaru pencarian Juliana dan evaluasi SAR Rinjani.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama