Penulis : Danil - Daungroup Media
 |
| Jalan rusak Parung Panjang sedang diperbaiki alat berat Daungroup Media |
Parung Panjang: Titik Hitam Transportasi Bogor
Kawasan Parung Panjang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama ini dikenal sebagai "jalur neraka". Julukan ini bukan tanpa alasan. Jalan rusak, padatnya truk tambang, hingga angka kecelakaan tinggi menjadikan kawasan ini momok bagi masyarakat dan pengguna jalan. Namun kini, titik terang mulai terlihat. Pemerintah Kabupaten Bogor resmi memulai perbaikan besar-besaran terhadap infrastruktur jalan tersebut pada pertengahan Juni 2025.
Komitmen Pemkab Bogor: Jalan Rusak Tak Lagi Diabaikan
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Mei 2025, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengumumkan bahwa proyek perbaikan jalan dimulai tanggal 14 Juni dan ditargetkan rampung 28 Desember 2025. Total panjang jalan yang diperbaiki adalah 28,3 kilometer.
"Parung Panjang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Rata-rata 100 orang meninggal tiap tahun karena kondisi jalan yang rusak parah," tegas Rudy.
Rudy menjelaskan bahwa hanya 13 kilometer dari total panjang jalan yang masih dalam kondisi baik. Sisanya, telah rusak berat, berlubang, dan tidak layak dilalui kendaraan berat maupun ringan.
Fakta dan Statistik Kecelakaan Parung Panjang
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor dan Kepolisian setempat:
Rata-rata 100 korban jiwa per tahun akibat kecelakaan di jalur ini.
Mayoritas korban adalah pengendara sepeda motor dan warga lokal yang menggunakan kendaraan pribadi.
Truk-truk tambang dan kontainer yang melebihi tonase memperparah kondisi jalan setiap harinya.
Bentuk Perbaikan Jalan dan Anggaran
Pemerintah daerah tidak main-main. Proyek ini akan melibatkan:
Rekonstruksi total struktur jalan
Pemasangan drainase baru
Pembuatan trotoar dan jalur sepeda
Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU)
Anggaran yang digelontorkan berasal dari APBD Kabupaten Bogor dan bantuan Pemprov Jawa Barat. Estimasi nilai proyek ini mencapai Rp 320 miliar.
Kolaborasi dengan DKI Jakarta dan Provinsi Lain
Rencana besar ini juga menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kolaborasi ini diperlukan karena jalur Parung Panjang menghubungkan wilayah DKI dengan kawasan industri dan pertambangan di Bogor dan sekitarnya.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas wilayah sangat penting karena lalu lintas di jalur ini tidak hanya melibatkan masyarakat Kabupaten Bogor," ujar Rudy.
Dampak Ekonomi dan Sosial Jika Jalur Diperbaiki
Perbaikan jalan Parung Panjang diprediksi akan membawa dampak positif yang luas:
Penurunan angka kecelakaan hingga 70% dalam dua tahun
Peningkatan aktivitas ekonomi warga sekitar dan pelaku UMKM
Akses pendidikan dan layanan kesehatan jadi lebih mudah
Waktu tempuh ke pusat kota Bogor dan Jakarta jadi lebih cepat hingga 40%
Tanggapan Warga dan Pelaku Usaha
Masyarakat menyambut baik proyek ini. Beberapa warga menyampaikan harapan agar pengerjaan tidak sekadar tambal sulam seperti sebelumnya.
"Sudah puluhan tahun kami lewat jalan ini sambil was-was. Kalau benar-benar diperbaiki, ini akan menyelamatkan banyak nyawa," kata Dedi (45), warga Kampung Cijengkol.
Pelaku usaha logistik juga berharap adanya manajemen lalu lintas yang lebih baik selama proyek berlangsung agar distribusi barang tidak terhambat.
Tantangan dalam Proyek Perbaikan
Meski proyek ini ambisius, sejumlah tantangan tetap harus dihadapi:
Kondisi tanah labil di beberapa titik
Cuaca ekstrem dan musim hujan
Potensi gangguan dari kendaraan tambang yang tetap melintas
Koordinasi antar instansi yang perlu diperketat
Strategi Pengawasan Proyek
Pemkab Bogor membentuk satuan tugas (Satgas) khusus yang bertugas mengawasi pengerjaan di lapangan. Mereka juga membuka kanal aduan masyarakat via aplikasi dan website resmi.
"Transparansi dan partisipasi publik adalah kunci. Kami butuh dukungan semua pihak agar jalur ini tak lagi jadi jalur neraka," ujar Kepala Dinas PUPR Bogor.
Ikuti perkembangan proyek Parung Panjang hanya di Daungroup Media. Bagikan artikel ini dan beri komentar jika kamu punya pengalaman lewat jal