Krisis Kepercayaan Global: Amerika Serikat Tuding China Hambat Distribusi Barang Vital
![]() |
Menteri Keuangan AS Scott Bessent berbicara dalam wawancara televisi .daungroup media |
Dugaan China Menahan Produk AS
Dalam wawancara eksklusif yang disiarkan oleh CBS, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, secara tegas menyampaikan kekhawatiran bahwa Pemerintah China telah menahan produk-produk penting asal AS yang memiliki peran sentral dalam rantai pasokan global.
Produk-produk ini diyakini sangat penting bagi berbagai industri utama, seperti manufaktur otomotif, semikonduktor, serta sektor energi yang tersebar di India, Eropa, hingga Amerika Selatan.
“Tindakan China ini sangat mengecewakan dan melanggar prinsip dasar kerja sama internasional,” kata Bessent.
Benturan Diplomatik di Tengah Pemulihan Ekonomi Global
Dalam konteks ekonomi global yang masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi dan berbagai konflik geopolitik, tindakan sepihak seperti yang dituduhkan oleh AS kepada China dapat menjadi pukulan telak terhadap stabilitas pasokan global.
Para analis menyatakan bahwa jika benar China melakukan penahanan atas produk vital, maka kemungkinan akan terjadi lonjakan harga bahan baku, gangguan logistik, dan ketidakpastian ekonomi yang makin dalam di sejumlah negara berkembang.
Kesepakatan di Jenewa yang Dianggap Dilanggar
Kesepakatan antara AS dan China yang difinalisasi dalam pertemuan bilateral di Jenewa bulan lalu mencakup pelepasan barang-barang vital dalam batas waktu tertentu. Namun, AS menuduh bahwa hingga saat ini China belum mematuhi ketentuan tersebut.
Bessent menyampaikan:
“China sebelumnya telah berjanji untuk segera melepas pasokan sesuai kesepakatan. Namun kenyataannya, sebagian besar kontainer masih tertahan di pelabuhan mereka.”
Tanggapan Dunia Internasional
Negara-negara mitra dagang seperti Jerman, Prancis, dan India dilaporkan mulai meninjau ulang kerja sama logistik mereka dengan Tiongkok. Di sisi lain, organisasi seperti WTO (World Trade Organization) dan G20 mulai meminta klarifikasi dari kedua pihak.
Baca juga: Krisis Chip Dunia Belum Usai, Negara-negara Cari Alternatif Pasokan
Reaksi Pemerintah China
China menepis tuduhan AS dengan menyatakan bahwa keterlambatan tersebut murni akibat kendala teknis dan administrasi dalam bea cukai. Juru bicara Kementerian Perdagangan China menyebut pernyataan Bessent sebagai “berlebihan dan tidak berdasar.”
“Kami tidak pernah berniat menahan pasokan. Ini hanyalah kendala sementara akibat audit kontainer yang lebih ketat,” katanya.
Analisis Ekonomi: Dampak Langsung ke Industri Dunia
Efek ke India dan Kawasan ASEAN
Spin text:
Beberapa pabrik di India mulai melaporkan kekosongan bahan baku sejak akhir Mei. Di ASEAN, terutama di Vietnam dan Malaysia, industri manufaktur mulai memperlambat produksi akibat kekurangan komponen impor dari AS yang tertahan di pelabuhan China.
Eropa Waswas, Cari Alternatif Pasokan dari Asia Tenggara
Uni Eropa kabarnya sedang menjajaki kerja sama distribusi dengan negara-negara Asia Tenggara sebagai alternatif pasokan logistik. Hal ini bisa memperkuat posisi negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina sebagai pusat distribusi baru.
Tindakan AS Selanjutnya
Menurut sumber di Gedung Putih, Presiden Donald Trump akan melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden China, Xi Jinping. Jika tidak ada solusi, kemungkinan akan muncul sanksi ekonomi tambahan terhadap Beijing.
🔗 : Laporan CBS News tentang Wawancara Menkeu Bessent
Situasi memanas antara AS dan China menambah tekanan pada rantai pasokan global yang sudah rapuh. Ketegangan ini bukan hanya isu bilateral, melainkan memiliki dampak sistemik bagi perekonomian dunia.
📌 Jangan lewatkan update terkini seputar geopolitik dan ekonomi internasional hanya di daungroup media.
➡️ Bagikan artikel ini jika kamu peduli dengan stabilitas ekonomi global dan pentingnya kerja sama internasional.